Sabtu, 12 September 2020

BERSAMA ALLAH SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA

BERSAMA ALLAH SEMUA AKAN BAIK BAIK SAJA .


 Api tidak membakar Ibrahim Ikan Hiu tidak memakan Yunus Lautan tidak menenggelamkan Musa Pisau tidak membunuh Ismail. Untuk itu, bersamaAllah, semua akan baik2 saja 

( Ust Amru Khalid ) 

Merapatlah kepada Allah dan dekaplah Ia, maka engkau mendapatkan jutaan hikmah dari setiap kejadian yang Ia taqdirkan untuk kita 

Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah , karenanya haram bagi seorang mukmin untuk berputus asa 

Imam Syahid Hasan Al Banna berkata "
لا تيأسوا فإن اليأس ليس من أخلاق المسلمين
Janganlah berputus asa ,karena ia bukanlah akhlak kaum muslimin 

Ketahuilah kesulitan itu bersama kemudahan dan satu kesulitan di apit oleh dua kemudahan , dan tidaklah kesulitan masuk kesebuah lubang kecuali kemudahan akan masuk bersamanya untuk mengeluarkannya 

Syarat datangnya kemudahan adalah adanya kesulitan , jangan bermimpi kemudahan akan datang jika tiada kesulitan yang datang menghadang

Insan beriman itu ajaib , jika ia mendapatkan nikmat dia bersyukur dan itu baik buatnya ,sedangkan jika ia di uji dengan musibah ia bersabar , itu juga baik baginya demikian jelas nabi saw dalam sebuah hadist 

Bagi seorang beriman tidak ada jalan buntu ,selalu ada jalan keluar dalam setiap himpitan 

Bukankah jika malam semakin gelap ,pertanda subuh akan datang , begitu juga permasalahan dalam kehidupan ,jika ia semakin menghujam dan menghebat itu pertanda pintu menuju solusi semakin dekat.

Ulama berkata ; إذا اشتد الحبل انقطع; Jika tali itu kencang ,maka sebentar lagi ia akan putus  , begitu juga warna warni problematika yang membuat hidup kita penuh arti dan merasa selalu ada campur tanganNya dalam setiap jengkal kehidupan di dunia yang fana ini.

Yang membuat penantian akan datang pertolongannya terasa lama, karena kita manusia bersifat isti'jal ( tergesa gesa ) , padahal Allah punya waktu dan lokasi yang tepat untuk menyudahi problem kita .

Allah berfirman ;Dan manusia berdoa keburukan untuk dirinya sebagaimana ia berdoa kebaikan untuk dirinya ,dan manusia itu tergesa gesa

Sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat , karena seribu tahun bagi kita hanya satu hari bagiNya , itulah yang membuat kita melihat pertolongan Allah itu jauh , padahal ia sebentar lagi merapat di samping kita ,andai kita mau bersabar .

Akhirnya saya berpesan ; Tidak ada hidup yang tanpa masalah dan masalah terbesar adalah ketika kita tidak memiliki masalah kemudian lari tidak mau menghadapinya 

Masalah adalah spice of life "bumbu kehidupan ; bukankah masakan tidak terasa lezat jika kurang bumbu , begitu juga hidup tanpa masalah tidak terasa hidup 

Ulama berkata ; لولا مصائب الدنيا لرجعنا يوم القيامة مفلسين & Seandainya tidak ada musibah di dunia ini ,maka kita akan kembali ke akhirat dalam keadaan bangkrut

Karena setiap ujian yang datang menempa seorang anak manusia ia akan mengugurkan dosa dosanya dan mengangkat derajatnya, dan membuat perjalanannya menuju Allah menjadi ringan .


 

 

Pekerjaanmu yg berat dan menumpuk
Adalah impian para pengangguran

Saldomu yg sedikit
Adalah impian mereka yg terlilit hutang

Rumahmu yg kecil 
Adalah impian mereka yg tergusur

Anakmu yg berisik dan mengotori rumah
Adalah impian mereka yg belum punya anak

Maka bersyukurlah walaupun hanya dengan sandal jepit karena disana banyak yg tidak mempunyai kaki

Penyejuk Hati


 

Rabu, 09 September 2020

HATI MENJADI TENTERAM


 

Setiap orang yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28).

Artinya dengan berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3].

Bahkan, tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala [4].

Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”[5]

Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – semoga Allah merahmatinya –, “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti.”

SEPERTI BINATANG TERNAK


 

Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ

“Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (QS. Muhammad: 12)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Di dunia, mereka bersenang-senang dengan makan sebagaimana hewan ternak bersenang-senang dengan makan pula dalam keadaan khadmaa (makan sepenuh mulut) dan qadhmaa (makan dengan mematahkan menggunakan ujung gigi). Semangat hewan ternak hanyalah seperti itu. Oleh karena itu dalam hadits disebutkan,

“Orang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir itu makan dengan tujuh usus.” (HR. Bukhari, no. 5393 dan Muslim, no. 2061).” Makanya dilanjutkan bagi orang yang berpikir di dunia hanya hidup seperti hewan ternak maka neraka itu sebagai balasan untuk mereka. Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6:653.

Kamis, 03 September 2020

ANUGERAH TERINDAH

 


Tahukah Apa Aanugerah Terindah Dalam Hidup? 

Jika kita berada di dalam sebuah pesawat, untuk melakukan sebuah perjalanan, tiba-tiba pesawat yang kita tumpangi mengalami musibah. 

Mesin pesawat mengalami kerusakan, sehingga terpaksa harus mendarat darurat. Sayangnya, pesawat hanya bisa didaratkan di sebuah pelosok hutan belantara. 

Semua penumpang selamat dan bisa keluar dari pesawat.

Namun, apa yang bisa dilakukan oleh para penumpang? 

Semua penumpang hanya bisa berdiri tertegun melihat belantara hutan, dengan pepohonan yang tinggi menjulang, sangat rapat dan lebat. 

Cahaya matahari nyaris tidak mampu menembus rapatnya daun-daun pepohonan. Keberadaan mereka sangat sulit untuk terlacak. 

Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia. Tidak ada tanda-tanda setapak jalan yang bisa membantu untuk dapat keluar dari hutan. 

Seluruh tanah tertutup rapat oleh semak belukar. Tidak dapat dibedakan lagi mana tanah tempat berpijak dan mana jurang dalam yang siap memerosokkan. 

Seluruh komunikasi mati, tidak ada sinyal HP yang terdeteksi. Makanan yang tersedia hanya yang ada di dalam pesawat. 

Hanya tinggal menunggu hari, tentu semua akan habis dikonsumsi.

Dalam kondisi seperti ini, apa yang paling dibutuhkan oleh para penumpang? 

Jika para penumpang harus mencari-cari benda berharga di dalam pesawat, kira-kira benda berharga apa yang paling dibutuhkan untuk dapat menyelamatkan mereka dari jebakan hutan belantara yang sangat ganas dan mencekam tersebut?

Apakah segepok uang? 

Apakah sekotak perhiasan? 

Apa setumpuk pakaian mewah? 

Tentu saja bukan!

Mengapa? 

Sebab, semua barang berharga dan mewah tersebut tentu tidak dapat menyelamatkan mereka dari kungkungan hutan belantara. 

Lantas, apa sesungguhnya benda berharga yang paling mereka butuhkan? 

Mereka tentu berharap-harap ada sebuah kotak yang berisi benda berharga yang paling mereka butuhkan. 

Kotak apa itu? 

Sebuah kotak yang berisi gambar peta beserta kompasnya, yang bisa menunjukkan posisi mereka, sekaligus ada rute yang dapat menuntun mereka keluar dari hutan belantara dengan selamat. 

Bisa selamat dari keterperosokan jurang yang dalam, maupun dari terkaman binatang yang buas yang mematikan, untuk menuju sebuah perkampungan manusia. 

Apakah kotak tersebut mungkin ada di dalam pesawat? 

Kalau tidak ada, bagaimana nasib mereka?

Demikianlah, itu hanyalah sebuah ibarat. Semua manusia yang lahir ke dunia, ibaratnya seperti penumpang pesawat tersebut. 

Semua manusia yang lahir di dunia ini, sebenarnya seperti terjebak dalam belantara hutan yang sangat lebat. Dia tidak tahu jalan keluar. 

Tidak ada satupun manusia (walaupun dengan kehebatan akalnya) bisa mengetahui: 

Sebenarnya dia lahir ke dunia itu barasal dari mana? 

Dia harus hidup di dunia ini untuk apa? 

Dan, kalau sudah mati akan pergi kemana?

Tidak ada satupun manusia yang tahu, secerdas apapun, walaupun bergelar profesor sekalipun. 

Lantas apa yang paling dibutuhkan oleh manusia? 

Jawabnya: sebuah “peta” yang dapat menuntunnya untuk dapat keluar dengan selamat dari ganasnya jebakan kehidupan dunia ini. 

Jika manusia itu dapat menemukan “peta” tersebut, tentu itulah anugerah terindah bagi kehidupan manusia. 

Apakah “peta” itu? 

Tidak lain adalah Kitab Suci Al-Qur’an yang telah diturunkan sebagai pentunjuk dan tuntunan bagi kehidupan manusia di dunia ini, agar dapat selamat hidupnya di dunia ini, maupun di akhirat kelak. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ ﴿١٨٥﴾

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (Al-Baqarah: 185).

Itulah anugerah terindah dalam kehidupan di dunia ini.

PEJUANG HIDUP

 

 
Pepatah mengatakan “Every end is a new beginning”

Segalanya dimulai, segalanya berakhir, kemudian akhir dari satu hal mengarah ke awal yang lain Itulah hidup...

Pas kuliah berharap bisa lulus cepat, supaya bisa menghasilkan uang dan melakukan segala hal dengan tanggung jawab sendiri. Ternyata, berat ya…

Terkadang hidup memang gak sesuai dengan apa yang dibayangkan. Dia sering banting kita ke arah yang gak kita duga. 

Rasanya capek, bikin kita pengen berhenti. Tapi apakah kita benar-benar berhenti? Gak kan? Tau gak kenapa? Karena kita itu adalah pejuang hidup.

Gak apa-apa kalau hari ini kamu ngerasa capek, kamu bisa istirahat sebentar kok, abis itu yuk bangun kembali semangat dan bulatkan tekad, hadapi dan taklukan hidup yang penuh kejutan...! 

Kamu mampu dan kamu bisa...!

 

IKHLAS

 

 

Tak perlu berharap supaya orang menghargai apa yang pernah kita perbuat atau apa yang pernah kita tolong..

Berharap supaya dihargai hanya akan membuat kita jadi manusia penyedih, gelisah dan suka mengungkit,

Belajarlah untuk memberi tanpa minta dihargai, Jangan risau atau sedih jika manusia tak menghargai kita,Tapi risau dan sedihlah jika kita tak berharga disisi Allah.



NIAT YANG PALING UTAMA

 

 

Sebagian kita barangkali belum mengetahui bahwasanya dengan niatan saja untuk beramal (maksudnya: tekad) kuat namun tidak jadi mengamalkan karena suatu sebab, itu sudah bernilai pahala dan dicatat satu kebaikan. Bagaimana halnya jika sampai diamalkan. Hal ini menunjukkan bahwa hendaklah kita bersemangat dalam kebaikan, bahkan bertekad kuat untuk melakukan banyak amalan sholih.


Dalam hadits qudsi, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, diriwayatkan dari Allah Ta’ala,

“Sesungguhnya Allah mencatat berbagai kejelekan dan kebaikan lalu Dia menjelaskannya. Barangsiapa yang bertekad untuk melakukan kebaikan lantas tidak bisa terlaksana, maka Allah catat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bertekad lantas bisa ia penuhi dengan melakukannya, maka Allah mencatat baginya 10 kebaikan hingga 700 kali lipatnya sampai lipatan yang banyak.” (HR. Bukhari no. 6491 dan Muslim no. 130)

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Yang dimaksud ‘hamm’ (bertekad) dalam hadits di atas adalah bertekad kuat yaitu bersemangat ingin melakukan amalan tersebut. Jadi niatan tersebut bukan hanya angan-angan yang jadi pudar tanpa ada tekad dan semangat.”(Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 319)

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seseorang bertekad untuk bangun melaksanakan shalat malam, namun ketiduran mengalahkannya, maka Allah tetap mencatat pahala shalat malam untuknya dan tidurnya tadi dianggap sebagai sedekah untuknya.” (HR. An Nasai no. 1784, shahih menurut Syaikh Al Albani)

AMALAN PELEBUR DOSA

 


Amalan Pelebur Dosa

Amalan-amalan kebaikan dapat menghapus keburukan, berdasarkan firman Allah Ta’ala (yang artinya) “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk” (Qs. Huud: 114) Dan urutan amalan kebaikan dari yang paling banyak menghapus dan menjauhkan dari dosa perbuatan buruk adalah: taubat nasuha, lalu istighfar, lalu amalan-amalan shalih yang lain.

Syaikh ‘Abdurrahman Al Barrak