"Sebuah catatan kehidupan semoga bisa menjadi sebuah inspirasi dan motivasi dalam kehidupan ini dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yg kekal".
Sabtu, 20 September 2014
Sembunyikanlah Kebaikanmu Sebagaimana Kamu Menyembunyikan Keburukanmu
Berkata Abu Hazim Salamah bin Dinar :
“Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu, dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga).” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman no 6500).
Basyr bin Al Harits berkata, “Janganlah engkau beramal agar engkau disebut-sebut, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu.
Dari Yazid bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, dia menceritakan bahwa ada seorang lelaki yang bertanya kepada Tamim ad-Dari, “Bagaimana sholat malammu?”. Maka beliau pun marah sekali, beliau berkata, “Demi Allah, sungguh satu raka’at yang aku kerjakan di tengah malam dalam keadaan rahasia itu lebih aku sukai daripada aku sholat semalam suntuk kemudian hal itu aku ceritakan kepada orang-orang.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 234)
catatan:
ada bbrp jenis amal ibadah yg justru lebih baik dilakukan terang2an seperti solat jamaah di masjid, solat ied, umroh, haji, zakat, dll, yg otomatis bnyk yg melihat
REJEKI ULAT DI DASAR LAUT
"Jangan berputus asa pada rezeki Allah", itulah pesan Al Ustadz Imam
Ahmad. Pesan imam ini bukan tanpa bukti. Diceritakan tentang kisah
Rasulullah, mengenai seekor ulat yang hidup didasar laut atas rezeki
Allah.
Saat itu Rasulullah SAW sedang mengadakan Walimatul Ursy dengan seorang wanita sebagai isterinya. Ketika para sahabat diundang menyaksikan makanan yang dijamu oleh Rasulullah, mereka memperbincangkan darimana Rasulullah akan menghidupi istri-istrinya. Jamuan walimahannya saja seperti itu.
Usai salat, Rasulullah lalu menceritakan tentang rezeki kepada para sahabat yang diundangnya itu. "Ini kisah yang disampaikan Malaikat Jibril, boleh aku bercerita?",tanya Rasulullah.
Lalu berceritalah Rasulullah tentang Nabi Sulaiman yang sedang salat di tepi pantai. Nabi sulaiman melihat seekor semut berjalan diatas air, sambil membawa daun hijau seraya memanggil katak. Maka, muncullah katak lalu menggendong semut menuju dasar laut.
Apa yang terjadi didasar laut? Semut menceritakan, bahwa didasar laut itu berdiam seekor ulat yang soal rezekinya dipasrahkan kepada semut itu. "Sehari dua kali aku diantar malaikat ke dasar laut, memberi makan kepada ulat,"kata semut.
"Siapa malaikat itu?",tanya Nabi Sulaiman.
"Ya, yang menjelma menjadi katak itu," jawabnya.
"Setiap usai menerima kiriman daun hijau dan memakannya, si ulat mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang menakdirkan aku hidup di dalam laut,"kata ulat.
Di akhir ceritanya, Rasulullah lalu berkata, "Jika ulat yang tinggal di dasar laut saja, Allah masih tetap memberinya makanan, apakah Allah tega menelantarkan umat Nabi Muhammad soal rezeki dan rahmat-Nya", tandas Rasulullah.
*)Dikutip dari buku 1001 Kisah-Kisah Nyata 3 Karya Ahmad Sunarto.
Kisah ini memberikan kita sebuah pelajaran, bahwa hendaknya setiap diri jangan pernah merasa berputus asa dari mendapatkan rezeki Allah SWT. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya mati kelaparan, selama ia mau mengupayakan penghidupannya atau ada ikhtiar. Mengapa kita, manusia yang diberi akal dan kekuatan oleh Allah SWT takut kelaparan dan tidak mendapat rezeki, sementara dalam Al Qur’an Allah telah menjamin bahwa hewan melata sekalipun, Allah telah menetapkan untuknya rezeki. Renungkanlah, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfudz)."(Q.S Hud:6)
Semoga kita dapat rezeki dari Allah SWT yang banyak dan barokah.. Amin...
Saat itu Rasulullah SAW sedang mengadakan Walimatul Ursy dengan seorang wanita sebagai isterinya. Ketika para sahabat diundang menyaksikan makanan yang dijamu oleh Rasulullah, mereka memperbincangkan darimana Rasulullah akan menghidupi istri-istrinya. Jamuan walimahannya saja seperti itu.
Usai salat, Rasulullah lalu menceritakan tentang rezeki kepada para sahabat yang diundangnya itu. "Ini kisah yang disampaikan Malaikat Jibril, boleh aku bercerita?",tanya Rasulullah.
Lalu berceritalah Rasulullah tentang Nabi Sulaiman yang sedang salat di tepi pantai. Nabi sulaiman melihat seekor semut berjalan diatas air, sambil membawa daun hijau seraya memanggil katak. Maka, muncullah katak lalu menggendong semut menuju dasar laut.
Apa yang terjadi didasar laut? Semut menceritakan, bahwa didasar laut itu berdiam seekor ulat yang soal rezekinya dipasrahkan kepada semut itu. "Sehari dua kali aku diantar malaikat ke dasar laut, memberi makan kepada ulat,"kata semut.
"Siapa malaikat itu?",tanya Nabi Sulaiman.
"Ya, yang menjelma menjadi katak itu," jawabnya.
"Setiap usai menerima kiriman daun hijau dan memakannya, si ulat mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang menakdirkan aku hidup di dalam laut,"kata ulat.
Di akhir ceritanya, Rasulullah lalu berkata, "Jika ulat yang tinggal di dasar laut saja, Allah masih tetap memberinya makanan, apakah Allah tega menelantarkan umat Nabi Muhammad soal rezeki dan rahmat-Nya", tandas Rasulullah.
*)Dikutip dari buku 1001 Kisah-Kisah Nyata 3 Karya Ahmad Sunarto.
Kisah ini memberikan kita sebuah pelajaran, bahwa hendaknya setiap diri jangan pernah merasa berputus asa dari mendapatkan rezeki Allah SWT. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya mati kelaparan, selama ia mau mengupayakan penghidupannya atau ada ikhtiar. Mengapa kita, manusia yang diberi akal dan kekuatan oleh Allah SWT takut kelaparan dan tidak mendapat rezeki, sementara dalam Al Qur’an Allah telah menjamin bahwa hewan melata sekalipun, Allah telah menetapkan untuknya rezeki. Renungkanlah, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfudz)."(Q.S Hud:6)
Semoga kita dapat rezeki dari Allah SWT yang banyak dan barokah.. Amin...
DIKALAHKAN OLEH NYAMUK
Sebagai panglima perang, Raja Zulkarnain tidak pernah kalah. Seluruh negeri yang diserangnya selalu menyerah. Pedangnya seperti mata, dapat menundukkan siapa saja. Tentaranya besar dan gagah berani dengan persenjataan yang kuat. Di medan, Iskandar Zulkarnain adalah ahli taktik dan siasat yang ulung untuk memenangkan peperangan.
Sudah seperdelapan bola bumi yang dikuasai oleh Raja Zulkarnain, sampai akhirnya Wilayah kekuasaannya mendekati Anak Benua India. Saat ia menaklukan negeri itu, tatkala ia sedang menyebrangi Sungai Indus, pada suatu malam ia dihinggapi seekor nyamuk kecil, dan digigitnya. Kecil sekali nyamuk itu. Namun akibatnya amat fatal. Raja iskandar jatuh sakit, menderita demam yang hebat karena nyamuk itu membawa benih penyakit malaria.
Dari hari ke hari sakitnya makin parah. Maka manakala ia merasa bahwa ajalnya sudah hampir dekat, Raja Zulkarnain memanggil orang-orang kepercayaannya, dan bertitah kepada mereka :
”Wahai para sahabatku, kalau nanti meninggal dunia, masukkanlah jenazahku kedalam peti mati. Tapi buatkanlah lubang pada kedua sisi peti matiku itu. Julurkanlah kedua tanganku melalui lubang itu. Lantas tempatkan peti matiku kedalam sebuah kereta jenazah yang terbuka. Araklah kembali kereta itu ke Makedonia dengan lambat-lambat, agar bangsa-bangsa yang pernah aku taklukkan di sepanjang perjalanan, menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa Iskandar yang Agung, yang perkasa, yang selalu menang perang, pada waktu matinya tidak membawa apa-apa. Tidak sebongkah emas pun digenggamnya dari harta rampasan yang begitu banyaknya. Supaya dengan demikian para Raja, para Penguasa, dan para panglima dibelakangku kelak, tidak akan sombong dengan kekuasaan mereka. Sebab ternyata ujung semua kebesaran, keagungan adalah kematian yang manusia tidak berdaya untuk menghindarinya.
*) Dikutip dari buku 30 Kisah Teladan 1, Karya K.H Abdurrahman Arroisi
Kisah ini adalah sebuah wasiat dan petuah seorang raja yang agung yang penuh hikmah. Kisah ini memberikan pelajaran hendaknya setiap pemimpin, penguasa, bahkan setiap diri sendiri untuk tidak akan pernah lupa diri ketika diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi seorang pemimpin/penguasa. Selain itu, hendaknya diambil hikmah, bahwa kita meninggal dunia nanti tidak akan membawa harta apapun kecuali amal perbuatan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT untuk bersikap tawakkal & istiqomah...Amin Ya Robbal Alamin...
7 KIAT ROSULULLOH MENJAGA KESEHATAN
Begitu banyak Sunnah Rosul yang sering kita tinggalkan, nah ini ada beberapa yang saya rasa bisa kita jalankan Insya Allah. Rasulullah bersabda : "Mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah ....."(HR Muslim)
Saudaraku, menjaga karunia Allah yang berupa kesehatan sangatlah penting. Banyak saudara kita yang menghabiskan uangnya hanya untuk memperoleh nikmat Allah ini. Pepatah mengatakan, “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Nah sekarang bagaimana agar senantiasa sehat seperti Rasulullah? Mari kita ikuti beberapa resep berikut :
1. AKTIF MENJAGA KEBERSIHAN
Rasul selalu senantiasa rapi dan bersih, tiap hari kamis atau Jumát beliau mencuci rambut-rambut halus di pipi, selalu memotong kuku, bersisir dan berminyak wangi. "Mandi pada hari Jumát adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa. Demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman"(HR Muslim).
2. TIDAK PERNAH BANYAK MAKAN
Sabda Rasul : "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)" (Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk 3 benda : Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan ada satu tarbiyyah khusus bagi ummat Islam dengan adanya Puasa Ramadhan untuk menyeimbangkan kesehatan.
3. GEMAR BERJALAN KAKI
Rasul selalu berjalan kaki ke Masjid, pasar, medan jihad, mengunjungi rumah sahabat, dan sebagainya. Dengan berjalan kaki, keringat akan mengalir, pori-pori terbuka dan peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.
4. SELALU BANGUN SEBELUM SHUBUH
Rasul selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum shubuh, melaksanakan sholat sunah dan sholat Fardhu, sholat shubuh berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam antara lain :
- Berlimpah pahala dari Allah
- Kesegaran udara shubuh yang bagus untuk kesehatan misalnya untuk terapi penyakit TBC
- Memperkuat pikiran dan menyehatkan perasaan.
5. TIDAK PEMARAH
Nasihat Rasulullah : "Jangan Marah" diulangi sampai 3 kali. Ini menunujukkan hakikat kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasadiyah belaka, tetapi lebih jauh yaitu dilandasi oleh kebersihan dan kesehatan jiwa. Ada terapi yang tepat untuk menahan marah :
- Mengubah posisi ketika marah, bila berdiri maka duduk, dan bila duduk maka berbaring
- Membaca Taawwudz, karena marah itu dari Syaithon
- Segeralah berwudhu
- Sholat 2 Rokaat untuk meraih ketenangan dan menghilangkan kegundahan hati.
6. OPTIMIS DAN TIDAK PUTUS ASA
Sikap optimis akan memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah dan bekerja keras, serta tawakal kepada Allah SWT sehingga dapat selalu bersemangat.
7. TAK PERNAH IRI HATI
Untuk menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, mentalitas maka menjauhi iri hati merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.
PERHIASAN TERINDAH
Meminjam cerita seorang sahabat, suatu waktu pernah lahir Guru dengan kualitas kemulyaan yang amat mengagumkan. Setiap kali Guru ini melewati sebuah gang selalu saja ia diludahi oleh orang yang penuh kebencian. Tapi, berapa kali pun Guru ini diludahi, selama itu juga ia senantiasa tersenyum.
Cerita tentu akan lain sekali, bila yang diludahi adalah manusia kebanyakan. Dalam keadaan seperti ini, kemarahan akan dengan mudah terbakar, kemudian menularkan api membara ke mana-mana. Konsekwensinya tahu sendiri, perkelahian dan bahkan pembunuhan bisa terjadi hanya karena beberapa tetes ludah.
Namun Guru ini lain lagi, di suatu waktu tatkala ia lewat di gang yang sama, ternyata yang meludahi tidak ada. Tatkala ditanya sana-sini, ternyata yang meludahi tadi sedang sakit. Hanya karena kesempurnaan kemulyaan Guru ini, kemudian ia datangi rumahnya, ia doakan agar cepat sembuh.
Bila boleh jujur, keseharian manusia di mana-mana penuh kemarahan. Di Amerikat Serikat daftar kemarahan dengan bahasa sarkastik semakin panjang. Di negeri ini, banyak sekali hal yang bisa membakar api kemarahan. Lebih-lebih menjelang pemilihan presiden, tuduh menuduh dengan judul bohong berseliweran.
Jerami Terbakar
Sesungguhya tidak ada yang berniat marah. Bila digali lebih dalam, manusia mewarisi bibit-bibit kemarahan dari orang tua, sekolah, lingkungan. Bibit-bibit ini kemudian disirami dengan menonton televisi yang berisi perkelahian, radio yang memberitakan kebencian, media cetak yang laris justru dengan berita kriminalitas, pemimpin yang miskin keteladanan. Sehingga tanpa perbaikan serius, manusia akan terus dibakar kemarahan.
Berbeda dengan logika sebagian ilmu kedokteran Barat yang membuang organ tubuh bermasalah, meditasi mengajarkan untuk “merawat” kemarahan. Tatkala sakit kepala tidak mungkin seseorang membuang kepalanya, melainkan merawat kepalanya. Hal serupa terjadi dengan kemarahan, membuang kemarahan serupa membuang malam dan hanya mau siang.
Ada beberapa pendekatan yang tersedia dalam hal ini. Memandang secara mendalam adalah sebuah pendekatan. Sejujurnya kemarahan terjadi bukan karena godaan orang, melainkan lebih banyak karena manusia kebanyakan serupa jerami yang mudah terbakar (baca: iri, dengki, sakit hati dll). Godaan yang datang dari luar mirip angin yang bertiup.
Karena itulah, lebih disarankan untuk “merawat” bibit kemarahan yang ada di dalam. Tolehlah ke dalam ketika kemarahan datang, cermati jerami terbakar yang datang dari pikiran negatif seperti iri dan tidak sabar, tarik nafas pelan-pelan, rasakan segarnya udara yang masuk melalui hidung. Sebenarnya ada rahasia kesegaran, ketenangan, kebeningan di balik ketekunan menyatu dengan nafas. Sebagaimana kita tahu, masa lalu sudah lewat, masa depan belum datang, satu-satunya uang tunai kehidupan adalah saat ini. Makanya, dalam bahasa Inggris masa kini disebut the present (hadiah). Indah, sejuk, lembut, itulah hadiah buat mereka yang rajin terhubung dengan kekinian melalui memperhatikan nafas.
Disamping memperhatikan nafas, bibit kemarahan juga bisa diawasi dengan meditasi jalan. Terutama dengan melihat hakekat semua fenomena (termasuk kemarahan) yang muncul lenyap sebagaimana langkah kaki. Membadankan dalam-dalam bahwa semuanya muncul lenyap bisa menjadi awal terbukanya pintu kesabaran. Sebagai tambahan, mengerti dengan penuh belas kasih bahwa orang yang menyakiti sesungguhnya sedang menderita, adalah pendekatan lain. Ia yang bisa memandang seperti ini, mengalami transformasi di dalam. Dari mau melawan menjadi mau menolong.
Tanah Suci
Banyak orang memimpikan tanah suci. Semacam tempat yang penuh kebahagiaan. Namun bagi ia yang memandang secara mendalam, mengiasi dirinya dengan kesabaran, membuka pintu belas kasih, bumi inilah tanah suci. Meminjam Thich Nhat Hanh, bukan berjalan di atas air menjadi keajaiban, berjalan di atas bumi ini menjadi keajaiban. Terutama dengan merasakan setiap langkah berisi belaian kedamaian.
Ini mungkin terjadi, bila pertama-tama belajar menyejukkan kemarahan dengan kesabaran terutama karena kemarahan membuat bumi penuh api. Setelah tersejukkan terlihat terang, kita semua sama yakni mau bahagia. Lebih mudah membuat bumi ini menjadi tanah suci dengan melihat kesamaan-kesamaan dibandingkan bertempur tentang perbedaan.
Makanya, ketika seorang ayah ditanya putranya apakah perhiasan yang paling indah, dengan lembut ayahnya menjawab: “Kesabaran adalah perhiasan yang terindah”. Terutama karena kesabaran membuat bumi ini menjadi tanah suci. Dalam bahasa seorang guru, senapan hanya bisa melenyapkan sejumlah musuh. Tapi kesabaran bisa melenyapkan semua musuh. Inilah ciri manusia yang sudah mengenakan perhiasan terindah kehidupan. Tidak saja musuhnya lenyap, namun semua tempat menjadi tanah suci.
Bahan renungan:
1. Banyak sekali manusia yang menyukai perhiasan. Tapi perhiasan terindah bernama kesabaran. Terutama karena kesabaran membuat kehidupan jadi anggun menawan.
2. Kualitas kesabaran mulai bertumbuh tatkala menyadari cara memandang yang serba negatif adalah jerami kering yang rawan terbakar. Sedangkan godaan yang datang dari luar hanya angin yang berhembus.
3. Ia yang pernah duduk di puncak kesabaran mengerti, kesabaran membuat Bumi menjadi tanah suci. Dan membuat semua arah menjadi indah.
Langganan:
Postingan (Atom)