Sabtu, 20 September 2014

REJEKI ULAT DI DASAR LAUT

"Jangan berputus asa pada rezeki Allah", itulah pesan Al Ustadz Imam Ahmad. Pesan imam ini bukan tanpa bukti. Diceritakan tentang kisah Rasulullah, mengenai seekor ulat yang hidup didasar laut atas rezeki Allah.


Saat itu Rasulullah SAW sedang mengadakan Walimatul Ursy dengan seorang wanita sebagai isterinya. Ketika para sahabat diundang menyaksikan makanan yang dijamu oleh Rasulullah, mereka memperbincangkan darimana Rasulullah akan menghidupi istri-istrinya. Jamuan walimahannya saja seperti itu.


Usai salat, Rasulullah lalu menceritakan tentang rezeki kepada para sahabat yang diundangnya itu. "Ini kisah yang disampaikan Malaikat Jibril, boleh aku bercerita?",tanya Rasulullah.
Lalu berceritalah Rasulullah tentang Nabi Sulaiman yang sedang salat di tepi pantai. Nabi sulaiman melihat seekor semut berjalan diatas air, sambil membawa daun hijau seraya memanggil katak. Maka, muncullah katak lalu menggendong semut menuju dasar laut.


Apa yang terjadi didasar laut? Semut menceritakan, bahwa didasar laut itu berdiam seekor ulat yang soal rezekinya dipasrahkan kepada semut itu. "Sehari dua kali aku diantar malaikat ke dasar laut, memberi makan kepada ulat,"kata semut.
"Siapa malaikat itu?",tanya Nabi Sulaiman.
"Ya, yang menjelma menjadi katak itu," jawabnya.
"Setiap usai menerima kiriman daun hijau dan memakannya, si ulat mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang menakdirkan aku hidup di dalam laut,"kata ulat.
Di akhir ceritanya, Rasulullah lalu berkata, "Jika ulat yang tinggal di dasar laut saja, Allah masih tetap memberinya makanan, apakah Allah tega menelantarkan umat Nabi Muhammad soal rezeki dan rahmat-Nya", tandas Rasulullah.

*)Dikutip dari buku 1001 Kisah-Kisah Nyata 3 Karya Ahmad Sunarto.

Kisah ini memberikan kita sebuah pelajaran, bahwa hendaknya setiap diri jangan pernah merasa berputus asa dari mendapatkan rezeki Allah SWT. Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya mati kelaparan, selama ia mau mengupayakan penghidupannya atau ada ikhtiar. Mengapa kita, manusia yang diberi akal dan kekuatan oleh Allah SWT takut kelaparan dan tidak mendapat rezeki, sementara dalam Al Qur’an Allah telah menjamin bahwa hewan melata sekalipun, Allah telah menetapkan untuknya rezeki. Renungkanlah, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhil Mahfudz)."(Q.S Hud:6)
Semoga kita dapat rezeki dari Allah SWT yang banyak dan barokah.. Amin...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar