Sabtu, 20 September 2014

DIKALAHKAN OLEH NYAMUK



Sebagai panglima perang, Raja Zulkarnain tidak pernah kalah. Seluruh negeri yang diserangnya selalu menyerah. Pedangnya seperti mata, dapat menundukkan siapa saja. Tentaranya besar dan gagah berani dengan persenjataan yang kuat. Di medan, Iskandar Zulkarnain adalah ahli taktik dan siasat yang ulung untuk memenangkan peperangan.
Sudah seperdelapan bola bumi yang dikuasai oleh Raja Zulkarnain, sampai akhirnya Wilayah kekuasaannya mendekati Anak Benua India. Saat ia menaklukan negeri itu, tatkala ia sedang menyebrangi Sungai Indus, pada suatu malam ia dihinggapi seekor nyamuk kecil, dan digigitnya. Kecil sekali nyamuk itu. Namun akibatnya amat fatal. Raja iskandar jatuh sakit, menderita demam yang hebat karena nyamuk itu membawa benih penyakit malaria.
Dari hari ke hari sakitnya makin parah. Maka manakala ia merasa bahwa ajalnya sudah hampir dekat, Raja Zulkarnain memanggil orang-orang kepercayaannya, dan bertitah kepada mereka :
”Wahai para sahabatku, kalau nanti meninggal dunia, masukkanlah jenazahku kedalam peti mati. Tapi buatkanlah lubang pada kedua sisi peti matiku itu. Julurkanlah kedua tanganku melalui lubang itu. Lantas tempatkan peti matiku kedalam sebuah kereta jenazah yang terbuka. Araklah kembali kereta itu ke Makedonia dengan lambat-lambat, agar bangsa-bangsa yang pernah aku taklukkan di sepanjang perjalanan, menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa Iskandar yang Agung, yang perkasa, yang selalu menang perang, pada waktu matinya tidak membawa apa-apa. Tidak sebongkah emas pun digenggamnya dari harta rampasan yang begitu banyaknya. Supaya dengan demikian para Raja, para Penguasa, dan para panglima dibelakangku kelak, tidak akan sombong dengan kekuasaan mereka. Sebab ternyata ujung semua kebesaran, keagungan adalah kematian yang manusia tidak berdaya untuk menghindarinya.

*) Dikutip dari buku 30 Kisah Teladan 1, Karya K.H Abdurrahman Arroisi

Kisah ini adalah sebuah wasiat dan petuah seorang raja yang agung yang penuh hikmah. Kisah ini memberikan pelajaran hendaknya setiap pemimpin, penguasa, bahkan setiap diri sendiri untuk tidak akan pernah lupa diri ketika diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi seorang pemimpin/penguasa. Selain itu, hendaknya diambil hikmah, bahwa kita meninggal dunia nanti tidak akan membawa harta apapun kecuali amal perbuatan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT untuk bersikap tawakkal & istiqomah...Amin Ya Robbal Alamin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar