Jumat, 07 Mei 2010

HAKIKAT TENAGA DALAM


Saat anda mendengar istilah tenaga dalam, apa yang kali pertama muncul di benak anda ?

Jawabannya pasti beragam. Ada menganggap tenaga dalam (TD) itu pukulan jarak jauh. Atau memukul lawan tanpa disentuh lalu terpental. Atau juga, TD itu memecahkan mampu memecahkan setumpuk balok es, berjalan di atas bara api, kebal bacokan, berdiri diatas kertas, membengkokkan besi, dan sebagainya. Pasti itulah yang muncul di sebagian benak kita, karena memang hanya itulah yang selama ini paling sering didemokan para praktisi TD.

Ada juga yang menganggap TD itu tidak ada dan hanya trik tipuan. Buktinya, kenapa Indonesia bisa dijajah selama 3,5 abad oleh Belanda kalau memang dulu banyak orang sakti yang menguasai TD. Bahkan, ada juga kalangan ekstrim yang mengharamkan belajar TD, karena dari pengalaman mereka, TD itu syirik dan bersekutu dengan jin.

Semua informasi itu bisa anda dapatkan di internet ini. Internet memang gudangnya informasi, mulai baik sampai buruk, mulai benar sampai salah, sampai informasi yang dianggap sampah juga luar bisa berjubel banyaknya. Jangankan soal TD yang remeh, soal perbedaan agama yang sensitif pun juga saling serang di internet.

Pokoknya, anda jangan sampai bingung…kalau bingung,…ya pegangan dong….(he…he…he…)

Saya sudah menjelaskan di tulisan sebelumnya, bahwa tenaga dalam itu adalah tenaga bioelektromagnet yang ada dalam tubuh manusia. Ini bukannya sok di-ilmiahkan, tetapi memang begitu definisi saya. Bioelektromagnet berhubungan dengan potensi bio listrik dalam tubuh kita, dimana bila ada medan listrik maka dipastikan juga terdapat medan magnet.

Kenapa kita kalah dengan penjajah selama ratusan tahun, padahal banyak terdapat orang sakti di jaman dulu ? Hal itu juga sudah saya jabarkan di tulisan terdahulu. TD atau ilmu kesaktian di nusantara kita saat itu hanya kebal bacokan atau kebal pukulan, tetapi tidak kebal peluru. Maka para pendekar di jaman itu mencari semacam ritual –katakanlah begitu- supaya bisa kebal peluru juga. Karena belajarnya susah, maka tak banyak orang yang bisa menguasai kebal tembakan. Selain itu resikonya nyawa, jadi ya siapa sih yang mau menguji nyawa yang cuma ada satu ini ?


Ilmu Kebal. Salah satu proses pengisian ilmu kebal, yang memasukkan energi x dari luar untuk kesaktian.

Saya tidak mendukung metode semacam ini.

********

Nah…sekarang saya ajak anda untuk masuk ke sesi yang agak serius sedikit…

Saya sebenarnya tidak ingin mengaitkan antara TD dengan agama atau keyakinan, karena ini adalah persoalan sensitif. Saya ingin katakan disini, bahwa orang yang tidak beragama pun bisa belajar TD asalkan tahu tekniknya. Namun saya tidak menjamin jenis energi yang dihasilkan apakah baik atau buruk, benar atau salah.

Belajar TD haruslah ada pembimbing yang jelas dan anda tahu kredibilitas tutor TD anda. Saya sarankan bagi anda yang saat ini punya keinginan belajar TD : jangan pernah belajar membangkitkan TD hanya dari membaca buku, selebaran, atau artikel serta forum di internet. Jangan pernah !

Mengapa ?

Karena saat anda mencoba membangkitkan TD, dengan cara apapun, maka saat itu baik anda sadari atau tidak, tubuh bioplasmik melalui sejumlah titik cakranya sudah menyentuh ribuan bahkan jutaan energi yang ada di alam semesta ini. Parahnya, tidak semua orang mengerti atau paham jenis energi apa saja yang ada di alam semesta ini.

Jutaan energi di alam semesta ini sangat tak terhitung jumlahnya. Tetapi, intinya ada dua : yakni energi negatif dan energi positif. Atau bahkan ada yang samar-samar, yakni energi negatif yang “dipositifkan”.

Jadi pesan yang ingin saya sampaikan adalah : anda harus sangat berhati-hati saat anda ingin belajar tenaga dalam. Dan…harus ada pembimbing, Itu harga mati.

Sekarang, benarkah TD itu haram karena dianggap syirik dan bersekutu dengan jin ?

Untuk pembahasan yang satu ini, hanya berlaku untuk anda yang beragama Islam saja. Bagi yang beragama lain, boleh mengabaikan informasi ini atau boleh menyimaknya sebagai referensi.

Saya mungkin tak akan bisa menjawab soal ini, kalau saya tak pernah meneliti secara khusus tentang TD, khususnya di Indonesia.

Dari pengalaman saya selama belasan tahun terakhir, ditinjau dari sudut pandang aqidah Islam, TD memang ada dua, ada TD yang syirik dan ada TD yang tidak syirik. Namun, untuk membedakan hal ini sangat sulit karena batasnya amat tipis. Sangat tipis sekali, sehingga kembali lagi pada point yang saya katakan diatas, belajar TD haruslah berhati-hati.

TD yang syirik adalah TD yang cara pengaktifan tenaga bioelektromagnet dilakukan dengan metode mencari sumber energi makhluk halus sebangsa jin, siluman, ruh manusia dan sejenisnya. Biasanya, ini dilakukan melalui metode yang disebut pengisian. Setelah diisi kekuatan, maka secara instan seseorang sudah mempunyai power tertentu tergantung dari tujuan pengisian itu sendiri. Ironisnya, pengisian TD seringkali dikamuflasekan dengan istilah pengisian tenaga ilahiyah, dan ditambah lagi atas izin Allah.

Hal inilah yang kemudian semakin sulit membedakan mana TD yang syirik dan tidak syirik.

Yang lebih parah lagi, orang yang mengisi power TD ke orang lain, boleh jadi juga tidak paham yang dia isikan itu energi apa sebenarnya. Mungkin keyakinannya mengatakan bahwa energi yang diisikan berasal dari Allah swt, tetapi hakekatnya bukan berasal dari Allah. Tenaga yang besar dan kuat itu berasal dari kekuatan jin, yang masuk baik disadari maupun tidak oleh yang mengisikan ilmu dan yang di-isikan ilmu. Dan, saya termasuk orang yang tidak sependapat dengan metode pengaktifan TD melalui cara pengisian.

Oleh


Agus Sutikno, SH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar